Minggu, 14 April 2019

Reviu Buku : Peningkatan Pemerataan, Mutu dan Relevansi PendidikanTinggi melalui Peningkatan Status

A. Identitas Publikasi
1.      JUDUL BUKU          : Rekonstruksi Pendidikan Tinggi Islam : Memberi Makna
  Kelahiran UINSU
2.      PENULIS                   : Prof. Dr. Nur Fadhil Lubis, MA
3.      PENERBIT                 : Citapustaka Medan dan IAIN Press
4.      Tahun Cetak                : 2014
5.      Tebal Halaman            : 294 Halaman
6.      ISBN                           : 978-602-1317-62-4
7.      JUDUL ARTIKEL     : Peningkatan Pemerataan, Mutu dan Relevansi
                          PendidikanTinggi melalui Peningkatan Status

B. Ringkasan Isi
            Pada awal bab ini, Prof. Fadhil menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh PISA dan TIMSS, pendidikan di Indonesia mengalami masa-masa suram. Adapun letak permasalahannya adalah pada ‘sistem’ yang banyak mengekang mereka dalam ketentuan legalisasi dan kebijakan birokrasi, sehingga mengakibatkan perguruan tinggi di Indonesia belum pernah masuk dalam tataran rangking universitas terbaik di kawasan Asia.
            Pendidikan tinggi di Indonesia harus diselenggarakan berdasarkan kepada (1) pencarian kebenaran ilmiah (2) demokratis dan berkeadilan (3) pengembangan budaya akademik (4) pembudayaan dan pemberdayaan sepanjang hayat (5) keteladanan, kemauan, dan pengembangan kreativitas (6) pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (7) kebebsan memilih berdasarkan minat, bakat dan kemampuan (8) kesatuan sistemik yang terbuka dan multimakna (9) keberpihakan pada kelomok masyarakat yang kurang mampu dan (10) pemberdayaan semua komponen masyarakat.
            Adapun bentuk pendidikan tinggi dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu berdasarkan akademik, vokasi dan profesi. Untuk bentuk pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan/ pascasarjana, bentuk pendidikan vokasi adalah program diploma yang menyiapkan peserta didik untuk keterampilan tertentu dan bentuk pendidikan profesi adalah program sarjana untuk pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus
            Sedangkan tantangan dalam dunia pendidikan diantaranya adalah rendahnya APK (angka partisipasi kasar), rendahnya kualitas, termasuk relevansi pendidikan tinggi dengan dunia kerja dan adanya jurang disparitas antar berbagai kelompok masyarakat. Tantangan dari segi kualitas  yang tanpa didukung SDM yang memadai serta dana yang mumpuni juga membuat pendidikan tinggi terus mengalami kemunduran. 
            Permasalahan mengenai isi kurikulum dan proses pembelajaran yang diikuti oleh peserta didik yang ternyata masih belum relevan dengan kebutuhan yang diharapkan oleh dunia kerja.
            Adapun dalam meningkatkan status perguruan tinggi ini dinilai cukup penting karena terbukanya kesempatan untuk membina dan mengembangkan cakupan dari sisi keilmuan, teknologi dan seni.  
C. Analisis Artikel
            Dalam buku ini dapat dijelaskan berbagai sebab mundurnya perguruan tinggi di Indonesia. Permasalahan dimulai dari  kurang adanya kualitas SDM yang memadai, pendanaan yang mumpuni sampai dengan relevansi isi kurikulum dan proses pembelajaran yang telah diikuti oleh peserta didik.
Tantangan terhadap para sarjana yang memiliki kemampuan yang agar bisa diterima oleh dunia pekerjaan membuat pengelola perguruan tinggi di Indonesia harus melakukan gerakan pembaharuan dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Dalam artikel ini juga disebutkan bagaimana konsep tantangan yang dihadapi oleh dunia perguruan tinggi sebagaimana yang dikemukakan Brent D. Ruben dalam Pursuing Excellence in Higher Education: Eight Fundamental Challenges sangat membantu pemecahan permasalahan yang dapat dilakukan oleh pengelola perguruan tinggi.
 Dalam Artikel ini Prof Fadhil juga mengingatkan kita terhadap visi dan misi dalam mewujudkan perguruan tinggi yang berkualitas dan fungsional agar bisa meningkatkan pendidikan Indonesia didalam rangking universitas terbaik di Asia bahkan dunia. 

0 komentar:

Posting Komentar