A. Identitas Publikasi
1.
JUDUL BUKU :
Rekonstruksi Pendidikan Tinggi Islam : Memberi Makna
Kelahiran UINSU
2.
PENULIS :
Prof. Dr. Nur Fadhil Lubis, MA
3.
PENERBIT :
Citapustaka Medan dan IAIN Press
4.
Tahun Cetak :
2014
5.
Tebal Halaman :
294 Halaman
6.
ISBN :
978-602-1317-62-4
7.
JUDUL ARTIKEL :
Peningkatan Pemerataan, Mutu dan Relevansi
PendidikanTinggi
melalui Peningkatan Status
B. Ringkasan Isi
Pada awal bab
ini, Prof. Fadhil menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
PISA dan TIMSS, pendidikan di Indonesia mengalami masa-masa suram. Adapun letak
permasalahannya adalah pada ‘sistem’ yang banyak mengekang mereka dalam ketentuan
legalisasi dan kebijakan birokrasi, sehingga mengakibatkan perguruan tinggi di Indonesia
belum pernah masuk dalam tataran rangking universitas terbaik di kawasan Asia.
Pendidikan
tinggi di Indonesia harus diselenggarakan berdasarkan kepada (1) pencarian
kebenaran ilmiah (2) demokratis dan berkeadilan (3) pengembangan budaya
akademik (4) pembudayaan dan pemberdayaan sepanjang hayat (5) keteladanan,
kemauan, dan pengembangan kreativitas (6) pembelajaran yang berpusat kepada
peserta didik (7) kebebsan memilih berdasarkan minat, bakat dan kemampuan (8)
kesatuan sistemik yang terbuka dan multimakna (9) keberpihakan pada kelomok
masyarakat yang kurang mampu dan (10) pemberdayaan semua komponen masyarakat.
Adapun
bentuk pendidikan tinggi dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu berdasarkan
akademik, vokasi dan profesi. Untuk bentuk pendidikan akademik merupakan
pendidikan tinggi program sarjana dan/ pascasarjana, bentuk pendidikan vokasi
adalah program diploma yang menyiapkan peserta didik untuk keterampilan
tertentu dan bentuk pendidikan profesi adalah program sarjana untuk pekerjaan
yang memerlukan keahlian khusus
Sedangkan
tantangan dalam dunia pendidikan diantaranya adalah rendahnya APK (angka
partisipasi kasar), rendahnya kualitas, termasuk relevansi pendidikan tinggi
dengan dunia kerja dan adanya jurang disparitas antar berbagai kelompok
masyarakat. Tantangan dari segi kualitas
yang tanpa didukung SDM yang memadai serta dana yang mumpuni juga
membuat pendidikan tinggi terus mengalami kemunduran.
Permasalahan
mengenai isi kurikulum dan proses pembelajaran yang diikuti oleh peserta didik
yang ternyata masih belum relevan dengan kebutuhan yang diharapkan oleh dunia
kerja.
Adapun
dalam meningkatkan status perguruan tinggi ini dinilai cukup penting karena
terbukanya kesempatan untuk membina dan mengembangkan cakupan dari sisi
keilmuan, teknologi dan seni.
C. Analisis Artikel
Dalam buku
ini dapat dijelaskan berbagai sebab mundurnya perguruan tinggi di Indonesia.
Permasalahan dimulai dari kurang adanya
kualitas SDM yang memadai, pendanaan yang mumpuni sampai dengan relevansi isi
kurikulum dan proses pembelajaran yang telah diikuti oleh peserta didik.
Tantangan terhadap para sarjana
yang memiliki kemampuan yang agar bisa diterima oleh dunia pekerjaan membuat
pengelola perguruan tinggi di Indonesia harus melakukan gerakan pembaharuan
dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Dalam artikel ini juga disebutkan
bagaimana konsep tantangan yang dihadapi oleh dunia perguruan tinggi
sebagaimana yang dikemukakan Brent D. Ruben dalam Pursuing Excellence in Higher
Education: Eight Fundamental Challenges sangat membantu pemecahan permasalahan
yang dapat dilakukan oleh pengelola perguruan tinggi.
Dalam Artikel ini Prof Fadhil juga
mengingatkan kita terhadap visi dan misi dalam mewujudkan perguruan tinggi yang
berkualitas dan fungsional agar bisa meningkatkan pendidikan Indonesia didalam
rangking universitas terbaik di Asia bahkan dunia.
0 komentar:
Posting Komentar